Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, penegelolaan proyek Keramba Jaring Apung (KJA offshore) di Pangandaran Jawa Barat akan melibatkan koperasi dan BUMN.
Menurut Susi, perlu satu kekuatan besar baik dari koperasi, kemudian BUMN untuk sinergi. Sebab ini pekerjaan besar. Kalau KJA Offshore dua tahun berhasil, akan ditambah keberadaannya di beberapa tempat lagi.
Beberapa pengelola KJA nanti yakni Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari, Minapadi, dan Minarasa, dari Parigi, Batu Karas, dan Pangandaran. Sedangkan, nelayan akan mendapatkan hasil dari Sisa Hasil usaha (SHU) dari kelola usaha KJA yang dilakukan kerjasama dengan BUMN, Perindo, dan Perinus.
"Jadi bersama-sama masyarakat hasilnya untuk dijual disini (dalam negeri -red), ataupun untuk ekspor," ungkap Susi di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4/2018).
Dia menyebutkan bahwa hadirnya KJA offshore ini, merupakan wujud dari cita-cita Presiden, yang ingin Indonesia maju kedepan dalam budi daya aquaculture.
"Di Pangandaran ini, saya selain aquaculture ini juga mengembangkan Politeknik untuk pendidikan, research, dan juga membesarkan KJA, juga terkait urusan pakan," kata Susi.
Susi juga menjelaskan bahwa dipilihnya ikan kakap putih sebagai bibit yang dikembangkan, adalah untuk mengembalikan jenis ikan tersebut yang sudah hampir jarang, padahal sebelumnya kakap putih merupakan salah satu ikan yang paling banyak dicari di Pangandaran.
Selain itu, kakap putih juga dinilai bisa diolah menjadi berbagai produk ketimbang jenis ikan budidaya lainnya. Pasar kakap putih pun dilihat lebih luas. Permintaan kakap putih lebih banyak dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Australia. Susi juga mengimbau kepada para nelayan, supaya sadar menjaga lingkungan laut Pangandaran.
by warta ekonomi