Kawasan Pantai Pangandaran kini memiliki ruang publik baru yang sangat menonjol tampak sangat menarik untuk di lihat bisa dijadikan tempat swa foto berselfi ria menghabiskan waktu di luar ruangan. Ruang publik tersebut adalah alun alun Paamprokan yang terletak di Jalan Pamugaran Pangandaran jaaraknya hanya 2 menit dari pintu gerbang Pangandaran..
Alun-alun ini mulai hits menjadi tempat nongkrong anak-anak muda Pangandaran Selain itu banyak warga yang mulai memanfaatkan Alun-alun Paamprokan untuk kegiatan olahraga. Selain jogging, warga juga bisa memanfaatkan sarana alat kebugaran yang disediakan di taman ini.
Fasilitas tempat duduk dan taman bunga yang cantik membuat warga yang berkunjung semakin betah. Pihak pemerintah juga mulai memanfaatkan alun-alun ini untuk kegiatan upacara atau rapat yang melibatkan banyak orang. Karena lapangan yang luas memungkinkan mereka menjaga jarak satu sama lain.
Alun-alun Paamprokan memiliki spot ikonik yaitu menara pantau setinggi 16 meter dengan pemandangan laut Pangandaran.
Pembangunan Alun-alun Paamprokan juga sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sarana penunjang pariwisata Pangandaran. Selain sebagai penopang aktivitas pariwisata, alun-alun juga berfungsi sebagai sarana kegiatan masyarakat Pangandaran di berbagai bidang, baik keagamaan, seni, budaya dan lainnya.
"Sejak libur kemarin, setiap sore sampai malam mulai ramai pengunjung dan para pedagang. Pagi-pagi juga banyak yang berolahraga," kata Edi tokoh masyarakat Penggerak Wisata Pangandatran
Alun-alun Paamprokan dibangun hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta. Nama Alun-alun Paamprokan ini diberikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia sengaja memilihkan nama yang lebih "Nyunda".
"Ruang terbuka publik ini saya beri nama Paamprokan. Artinya tempat pertemuan. Kalau dipanjangkan Paamprokan berarti Pangandaran menyediakan pariwisata objek pantai," kata Emil, saat peletakan batu pertama akhir tahun 2020 lalu.
Pembangunan alun-alun ini memanfaatkan lahan milik pemerintah provinsi Jawa Barat, sementara pembangunannya memanfaatkan dana CSR dari sebuah perusahaan properti yang memiliki lahan persis di belakang lahan tersebut
sumber detik, myPangandaran