Dalam rangka percepatan ekonomi dan parawisata di jawa barat Bank Indonesia beberapa kali hadir dan terjun langsung kelapangan dalam upaya pengambilan data potensi sebagai pasilitator pengembangan potensi tersebut dengan mengundang tokoh masyarakat di wilayah kabupaten pangandaran hadir dalam beberpa sesi indentifikasi destinasi wisata Agro di wilayah salasari kecamatan Parigi, wisata Cukang Taneh kecamatan Cijulang, mewakili Kamar dagang dan industri bpk Edi Rusmiadi hadir dalam kunjungan Bank Indonesia ke pengolahan kopi binaan di desa kersaratu Agus teguh sebagai provider vocasi kopi pangandaran menyampaikan bahwa kopi pangandaran memiliki banyak potensi yang sangat luar bisa di tambah destinasi wisata unggulan yang perlu di tangani secara khusus dan berkelanjutan, pengembangan destiasi wisata agro memang perlu suport berbagai pihak. ujarnya Edi
Desa Selasari yang memiliki banyak potensi destinasi wisata yang tidak kalah dengan wisata lainnya di Indonesiai.Pangandaran bisa menjual ratusan destinasi potensi wisata Unggulan mulai dari Laut, Hutan dan alam yang bisa di jadikan destinas andalan Pangandaran yaitu salah satunya di Desa Selasari ada Goa Sutra Reregan, Santirah, Goa Lanang, Curug Cimanggu, Bukit Kirono, Pepedan Hills, Batu Lawang. Untuk seni wisata budayannya, Angklung buhun, Lebon, Ronggeng Gunung, Kampung Dukuh, Situs Tapak Budha," Abah Kunay
Kami dan teman teman komunitas waktu itu berinisiasi apa yang bisa menghasilkan untuk daerah ya kepikiran membuka objek wisata, dengan membuka sejumlah tempat wisata harapanya masyarakat mendapatkan hasil {uang} untuk menghidupi keluarganya dari kegiatan parawisata di daerahnya di bantu masyarakat desa juga teman teman penggerak parawisata yang peduli. Kami masyarakat desa kang Teddy dari Kadin Pangandaran, Kompepar, kang asep kartiwa, pak dr cecep dari unpad waktu itu keliling untuk mengindentifikasi potensi destinasi di Kab Pangandaran sebagai rasa kepedulian saja. Ujarnya.
Kita dan teman teman sudah bergerak dimulai sejak Tahun 2000 an kalau gak salah. Sejak itu berkembang beberapa destinasi yang perlu di kembangan alhamdulillah semuanya swadaya masyarakat. Kita adakan gelaran budaya pesta Etem semacam festival kolecer, festival Badud, festival Ronggeng Gunung dll yang akhirnya mulai muncul di temukan lebih dari 10 titik destinasi wisata yang. Kita sebut Destinasi wisata Salasari seperti Goa Sutra Reregan, detinasi wisata Santirah dll.
Untuk pengelolaan destinasi wisata kalau ingin maksimal ya pemerintah harus terjun langsung membantu mengoptimalkan potensi yang ada agar potensi ini bisa berkembang dengan baik, cepat tentu bermanfaat untuk warganya.Pungkasnya
Saya ingin menegaskan diperlukan kerjasama yang baik berkesinambungan antar pemerintah dan stakeholder terkait guna memajukan dunia kepariwisataan di daerah di Pangandaran.
Sehebat apapun kawasan wisata tidak akan berarti kalau pelaku wisatanya tidak dibekali ilmu keparawisataan, ilmu manajemen pengelolaan destinasi pariwisata untuk menciptakan suasana kondusif dan nyaman maka dari itu di perlukan bekerjasama antara stekholder terkait utk mencapai tujuan yaitu wisata yang mendunia. Ujar Teddy Sonjaya
Pendidikan pelatihan prilaku individu, kelompok pelaku usaha, seni, budaya orang di lokasi wisata yang mengesankan akan membuat pengunjung betah dan mengingat kesan yang baik terkait pelayanan destinasi wisatanya. “Karena itu kekompakan sangat dibutuhkan oleh semua pihak stakeholder pariwisata ini sangat banyak perlu dijaga kebersamaannya. Jangan ada ego sektoral, mari bekerjasama, mewujudkan Kabupaten Pangandaran menjadi pariwisata yang berkelas
Adapun stakeholder dimaksud, menurut Teddy, terhimpun dalam wadah lima pentahelix yaitu, Pemerintah, Akademisi, Media, Swasata (pengelola/pengusaha pariwisata) dan Komunitas penggerak parawisata. ''Stakeholder ini harus kompak dan bisa memahami makna solid, speed, dan smart,'' tegas Teddy
• Solid untuk menegaskan agar sesama pemanggku / regulator itu harus kompak, bersatu, membangun wisata Pangandaran Incorporated. Speed, dimaksudkan agar program yang sudah di rencanakan itu berjalan dengan baik terarah tepat sasaran dan cepat. Aturan-aturan harus ada tapi yang rumit harus disederhanakan agar bisa bergerak lebih cepat. Sementara Smart adalah cara bekerja yang cerdas. Yang terbaik adalah adalah benchmark.
Setentang kegiatan pelatihan, pembinaan, pengembangan dijelaskan dimaksudkan guna tercapainya pemahaman dan pengetahuan tentang tata kelola destinasi wisata yang terpadu diseluruh element masyarakat dalam pengembangan destinasi pariwisata yang menduni, agar dapat mewujudkan daerah tujuan wisata yang berdaya saing, meningkatkan kerjasama serta keterpaduan antara pemerintah dan pengelola dan pelaku pariwisata secara menyeluruh.
''Tujuan kegiatan pelatihan model ini adalah agar pengelola destinasi wisata yang tersebar di kabupaten pangandaran yang ada di Jawa Barat memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengembangkan destinasi wiasta yang berdaya saing, menarik sehingga sektor pariwisata dapat menjadi sektor unggulan provinsi yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pangandaran. Pungkas Teddy