Dalam tiga bulan terakhir masyarakat di beberapa wilayah di Kabupaten Pangandaran mulai mengalami kekurangan air bersih khususnya di daerah perbukitan yang agak tinggi. Sumur-sumur warga mulai kering, sehingga warga mencari air bersih sampai ke dataran rendah, sungai sampai ke goa.
Tercatat pada awal bulan Juli permintaan air bersih dari beberapa desa di Kabupaten Pangandaran telah diterima. Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab Pangandaran melalui pasukannya Taruna Siaga Bencana (TAGANA) memulai mensuplai air bersih terhitung dari awal bulan Juli sesuai permintaan dari warga yang telah diterimanya.
Menurut Kepala Dinas Sosial PMD Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani, selama satu bulan ini semakin banyak permintaan distibusi air bersih karena kemarau masih melanda dan wilayah yang kekurangan air bersih pun terus meluas. "Selama bulan Juli sampai Agustus kami bersama pihak yang peduli akan bencana kekeringan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih," ujarnya, Rabu, 28 Agustus 2019.
Dia mengatakan, untuk pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan saat ini hingga mencapai 35.000 liter perharinya. Menurutnya, sebenarnya krisis air bersih yang melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Pangandaran ini menurut dia, ada solusi yang dapat ditangani secara permanen. "Solusinya bisa dengan membuat bak-bak penampungan air dan sumur bor," ujarnya.
Dani menyampaikan, adapun desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pangandaran dan sudah dikirim air bersih oleh Tagana Kabupaten Pangandaran yakni Desa Cibanten 125 ribu liter, Desa Kalipucang 30 ribu liter, Desa Bagolo 30 ribu liter, Desa Margacinta 60 ribu liter, Desa Parakan Manggu 20 ribu liter, Desa Kertayasa 25 ribu liter, Desa Cimerak 20 ribu liter, Desa Sukajaya 15 ribu liter, Desa Purbahayu 60 ribu liter dan Desa Pagergunung 45 ribu liter.
"Total distribusi air bersih kepada masyarakat sebanyak 400 ribu liter air bersih. Jumlah tersebut masih terus bertambah mengingat permintaan air bersih dari warga masih ada," kata Dani.
Seperti yang pernah disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, sebelumnya sudah ada 28 dari 93 desa di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran mengalami kekeringan dan mengajukan permintaan untuk pengiriman air bersih.
Menurutnya, dari jumlah desa yang mengalami kekeringan tersebut bisa bertambah karena sampai saat ini masih ada warga dari desa lainnya yang meminta untuk dikirim air bersih. Dia pun mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, musim kemarau akan diperkirakan hingga bulan September 2019 mendatang.***
sumber PR