Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Kelompok PTP2WKSS merupakan salah satu kegiatan yang terdapat dalam kegiatan peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat. Dengan memberdayakan kelompok PTP2WKSS Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 19 Mei 2017 di Gedung Organisasi Wanita ( GOW ) Jalan Gaharu II Kota Tanjungbalai.
Materi kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi kelompok PTP2WKSS antara lain : Strategi dan prospek usaha papan bunga, latihan pengenalan bahan/ materi papan bunga, latihan pembuatan rangka papan bunga dan pemeliharaan bunga suyok, latihan pemotongan busa T, latihan menusuk jarum ke bunga suyok, latihan mendesain papan bunga, dan latihan merangkai huruf.
elasa, 20 Oktober 2020 Kepala Dinas Sosial Kota Salatiga, Gati Setiti, membuka Kegiatan Pelatihan Keterampilan Perbengkelan Las dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak-anak Panti Asuhan di Kota Salatiga, bertempat di Lab Perbengkelan SMK Muhammadiyah Salatiga.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan anak panti asuhan dalam bekerja dan menumbuhkan jiwa untuk berwirausaha.
Masih ditemukannya anak dan remaja putus sekolah di Kab. Tegal membuat Dinas Sosial terus meminimalisir hal tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merujuk anak dan remaja putus sekolah ke Panti Pelayanan Sosial Anak “Wira Adhi Karya” Ungaran.
Kepala Dinas Sosial Kab. Tegal Nurhayati mengatakan Remaja adalah masa depan bangsa. Mereka yang akan menjadi generasi penerus Negeri ini. Usia remaja juga usia dengan keinginantahuan yang tinggi, maka dengan pembelajaran keterampilan bisa mengalihkan perhatian remaja kepada hal positif.
Pada tahun 2020 ini Dinas Sosial Kab. Tegal telah merujuk 18 remaja putus sekolah ke Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran terdiri dari 5 (lima) orang dari Dukuh sembung Kec. Pangkah, 10 (sepuluh) orang dari Kendal Serut Kec. Pangkah,1 (satu) orang dari Kudaile Kec. Slawi dan 1 (satu) orang lagi dari Tembongwah Kec. Balapulang. Semuanya dinyatakan memenuhi syarat dan berhak untuk mengikuti kegiatan bimbingan sosial serta pelatihan ketrampilan kurang lebih selama 6 bulan. Selama satu tahun dibagi menjadi dua angkatan pelatihan yaitu angkatan pertama bulan Januari sampai Juni dan angkatan kedua bulan Juli sampi Desember.
Kasi Rehsos Anak dan Lansia , Enny Handayani menjelaskan di PPSA Wira Adhi Karya Ungaran para remaja putus sekolah mendapatkan bimbingan sosial dan pelatihan ketrampilan yang diinginkan mulai dari otomotif mobil dan sepeda motor, las, menjahit dan tata rias. setelah selesai mengikuti pelatihan ketrampilan para remaja putus sekolah akan mendapatkan bantuan berupa alat-alat sesuai dengan pelatihan yang mereka inginkan. Semuanya gratis karena kegiatan ini di biayai oleh APBD Dinsos Prov Jateng.
Setelah menjalani bimbingan sosial dan pelatihan ketrampilan diharapkan bisa disalurkan ke sejumlah perusahaan di Jawa Tengah atau membuka usaha sendiri. Menjadi manusia yang mandiri, tidak bergantung lagi dengan orang tua dan masyarakat sekitar.
Pemerintah Provinsi jawa barat melalui Dinas Perdagangansosial terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa barat, salah satu cara untuk mencapainya yakni dengan menambah jumlah wirausaha baru. Oleh karena itu, 30 wirausaha pemula di Jawa barat diberikan pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan di balai Dinas Sosial di kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran
Kepala ...Wawan, selaku pihak penyelenggara menyampaikan kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jawa barat, mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian pengusaha yang dapat membangkitkan potensi lokal dan berdaya saing global serta membantu mengurangi pengangguran di Jawa barat.”Sasaran kegiatan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melahirkan para wirausaha baru yang lebih trend dikenal dengan start up entrepreneurship yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi kerjasama dengan berbagai pihak dari kalangan praktisi Perhotelan,Parawisata, Kamar Dagang dan Industri juga Bisnis Development Centre BDC Pangandaran,” ujar Wawan
Disampaikan Wawan, pelatihan yang digelar selama 6 Bulan mulai dari tanggal 7 Januari 2021 di Balai Liponsos ini diikuti oleh 30 wirausaha pemula di Jawa Barat Kabupaten Pangandaran pembekalan dalam bidang usaha Usaha Parawisata, Perhotelan Otomotif, Perbengkelan, Barista serta Usaha UMKM juga motifasi Usaha, dan hasil pengolahan makanan. Adapun narasumber dalam pelatihan tersebut berasal dari Kamar Dagang dan Industri juga Bisnis Development Centre BDC Pangandaran, kalangan praktisi Perhotelan dan Dinas Parawisata kabupaten Pangandarab.
Sementara itu, geliay usaha parawisata sangat baik walau saat ini dalam kondisi yang cukup ektra untuk kerja keras karena pandemi covid mudah mudahan segera berahir. Seyogyanya kita perlu untuk mendidik para generasi muda menjadi entrepreneur sesuai dengan para pendahulu mereka. kabupaten Pangandaran ini merupakan kota Parawisata banyak entrepreneur dimana banyak sekali wirausaha yang tangguh karena dulu pekerjaan PNS justru tidak laku, masyarakat kabupaten Pangandaran lebih suka berwirausaha sendiri seperti anjuran Rasullah SAW sebagai entrepreneur yang luar biasa,” ucap Teddy Ketua kadin.
Kami menekankan para wirausaha pemula harus memiliki jiwa yang kreatif, ulet, fokus apa yang sedang dikerjakan, dan tidak cepat puas dengan hasil yang didapat. Selain itu, mereka juga dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam menghadapi persaingan global di era revolusi industri 4.0.”Seorang wirausaha sejati dalam tekanan apapun atau aktivitas yang terdesak masih bisa survive. Mereka harus mempunyai seribu akal, berjiwa ulet, mampu menciptakan hal baru serta merubah mindset mereka sendiri maupun percaya pada idenya sendiri, jangan cepat puas, serta tetap fokus apa yang sedang dilakukannya. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, wirausaha juga harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan global saat ini dimana seluruh kegiatan berbasis online. Adanya layanan online inilah memudahkan mereka untuk tidak perlu membuka lapak atau toko dalam mempromosikan usahanya,”tegas Saelany.
Saelany berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal dan menambah pemahaman peserta pelatihan dalam mengembangkan usahanya. Ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas pelatihan saja melainkan adanya keberlanjutan kegiatan berupa pameran untuk mengenalkan produk-produk usaha mereka.”Ini yang harus kita berikan pelatihan terkait pemahaman kewirausahaan kepada mereka semua kebetulan liding sektornya mudah-mudahan ini akan bisa dilanjutkan dengan fasilitas lain seperti pameran,” pungkas Teddy