PANGANDARAN – Belum adanya database mengenai jumlah dan potensi pelaku usaha yang ada di Jawa Barat kembali dibahas dalam kunjungan kerja Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat ke kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Ini akan berimbas pada upaya menumbuh kembangkan jumlah pelaku usaha di Jawa Barat
” Salah satu bahan untuk menggali potensi pelaku usaha. Database ini penting juga bagi kami di Kadin untuk mensinergikan semua potensi ini, ” kata ketua umum Kadin Jawa Barat, Agung Suryamal di Pangandaran, Rabu, 20 September 2017
Tak hanya soal database, Agung juga menyinggung soal masih banyaknya pembangunan – pembangunan proyek besar pengusaha yang tidak memberi banyak manfaat bagi masyarakat lokal dimana pembangunan itu dibangunan
” Saya sudah berkali – kali menyampaikan dan berpesan. Bahkan saya pernah menyentil pengusaha – pengusaha besar itu. Tolong, anda kalau membangun juga perhatikan masyarakat lokal disana. Jangan sampai seperti yang sudah – sudah. Industri masif dibangun, tapi masyarakat di sekitar industri itu tetap miskin. Di satu daerah industri itu terjadi. Kawasan industri, masyarakatnya banyak yang sekolah saja tidak mampu .Jadi penonton saja. Di ciamis juga jadi penonton. Masyarakatnya tidak berkembang, jualan galendo wae, industri – industrinya dikuasai orang luar, ” kata dia.
Didalam kunjungan kerja kali ini, Agung juga menemukan data terbaru soal pelaku UMKM. Jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di kabupaten Pangandaran sendiri kini baru berjumlah 14.313 .
” Kalau potensi ini bisa disinergikan dengan kabupaten – kabupaten sekitar, saya yakin akan bisa tumbuh cepat. yang pasti kami siap dorong itu, ” kata Pengusaha yang kini berencana akan maju dalam kontestasi Pilkada Jabar tersebut//buana Indonesia