PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meresmikan Rumah Kreatif BUMN Pangandaran di Jalan Kidang Pananjung, Desa/Kecamatan Pangandaran, Rabu (18/10). Peresmian dihadiri CEO BNI Region Bandung Fauzi beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Fauzi menyampaikan bahwa Rumah Kreatif BUMN Pangandaran atau RKB Pangandaran merupakan program tanggung jawab sosial BNI, khususnya dalam memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Fauzi melaporkan, BNI telah merintis sejumlah RKB di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Ia berharap, RKB Pangandaran dengan beragam potensi UMKM-nya bisa berkembang dan menjadi rujukan.
“Silakan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan UMKM Pangandaran,” ujar Fauzi.
Dalam pernyataan persnya, Kepala BNI Cabang Banjar Ichlas Rusnanto menjelaskan, RKB merupakan program yang diinisiasi Kementerian BUMN. Melalui program ini, BUMN didorong untuk membuat inkubator-inkubator usaha bagi UMKM di seluruh wilayah Indonesia.
“Lokasinya itu yang menentukan Kementerian (BUMN). Alhamdulillah, Pangandaran dipercayakan kepada kami (BNI),” ujar Ichlas kepada media.
Ichlas lebih jauh menyampaikan, RKB berfungsi sebagai fasilitas bagi para pelaku usaha UMKM, di mana mereka bisa mengakses berbagai manfaat. Di antaranya, menurut Ichlas, RKB bisa menjadi tempat memajang (display) produk-produk mereka.
Dari sisi fasilitasi marketing, menurut Ichlas, RKB menyediakan bantuan pemasaran melalui pasar jual-beli daring belanja.com yang merupakan anak perusahaan PT Telkom.
“Selain itu, RKB bisa menjadi tempat menimba ilmu melalui berbagai pelatihan, misalnya packaging, e-commerce dan lain-lain, silakan,” ujar Ichlas.
Untuk mengoptimalkan jangkauan RKB Pangandaran terhadap para pelaku UMKM, menurut Ichlas, pengelolaan RKB Pangandaran dikerjasamakan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pangandaran.
Ketua Kadin Kabupaten Pangandaran Teddy Sonjaya mengaku sangat senang Kabupaten Pangandaran dipilih sebagai salah satu penerima program RKB dari BNI. Padahal, menurut Teddy, di luar sana, begitu banyak Kabupaten/Kota yang memohon-mohon untuk mendapat program RKB.
“Kami akan berusaha memanfaatkan fasilitas ini secara maksimal. Karena malu tentunya, jika fasilitas dan programnya sudah sangat bagus, tapi programnya kurang maksimal,” ujar Teddy.