Di dalam perkembangan dunia digital yang cukup pesat ini, tentu saja kita tidak akan asing dengan sosial media. Saat ini sosial media digunakan untuk berbagai hal termasuk untuk promosi wisata. Dipublis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pengguna internet di Indonesia saat ini sekitar 63 juta jiwa. Kemudian untuk 95% dari data tersebut mengakses internet untuk bermain di jejaring sosial.
Dari data tersebut sudah terlihat bagaimana potensi yang bisa didapatkan dari promosi di sosial media. Semakin banyak orang yang mengakses media sosial, maka semakin besar pula peluang untuk mempromosikan produk atau jasa agar dilirik penggunanya. Sebenarnya penggunaan media sosial untuk promosi sudah lama digunakan oleh pelaku bisnis. kata vena di media venuemagz
Pangandaran sebagai daerah otonom baru dengan multi karakter masyarakat dalam kegiatan ekonominya mulai dari sector Parawisata Laut, pantai, sungai, hutan, agro kultur, wisata ekonomi, wisata study itu semua membutuhkan publikasi, Ujar Teddy Sonjaya Papar Ketua Kadin Pangandaran dalam acara kunjungan stady Tiru BDC Tanggerang ke Pangandaran.
Namun masih banyak pelaku usaha yang belum memaksimalkan medsos untuk promosi produk maupun jasa yang ditawarkannya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memanfaatkan sosial media dengan tepat. Apalagi dimasa persaingan seperti saat ini, yang memerlukan keahlian khusus.
Karena dinamika ini lah perkembangan dunia ekonomi dan pariwisata akan dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat, baik dalam pemasaran maupun pengembangan produk dan diversifikasinya. Promosi melalui media online atau media sosial diyakini sebagai cara paling efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata sebuah negara kepada dunia.
Makanya Kadin beberapak kali di tahun ini memberikan pelatihan promosi lewat media Bersama team google, mypangandaran bahkan kita sampai memberangkatkan 5 orang teman pelaku media untuk berangkat ke bandung untuk ikut pelatihan selama 3 hari, pendaftaran, hotel dan dllnya kita tanggung agar mereka semangat. tuturnya.
Sosial Media Untuk Promosi Wisata, Bagaimana?“ Media sosial mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang luar biasa dibandingkan dengan media manapun. Penggunaan media sosial tersebut belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi,” kata Adrian ketua Asita juga An an, Owner Travel Agent Mumaci,
Teddy mengatakan, tidak sedikit wisatawan yang mencari ide wisata melalui Facebook, Twitter, dan jejaring sosial. 65% wisatawan mencari ide berwisata melalui pencarian sosial. 82% Pengguna Facebook, IG, Tik Tok sangat dipengaruhi foto teman-teman dalam jaringan Facebook- IG, Tik Tok nya untuk menentukan tempat wisata. 33% wisatawan mengubah rencana awal mereka setelah melihat foto-foto tersebut.
Menurut Teddy, melalui media sosial yang banyak tersedia saat ini, seharusnya bisa memanfaatkannya sebagai sarana promosi Produk dan pariwisata agar objek-objek wisata yang ada di Pangandaran dapat dikenal luas oleh masyarakat dunia. “Sehingga jumlah kunjungan wisatawan yang berdampak terhadap penjualan produk dan wisata makin meningkat dari tahun ke tahunnya,” kata dia.
Dia menuturkan, terdapat fenomena menarik yang terjadi saat ini, justru visitor yang lebih gencar mempromosikan objek-objek wisata. “Hal ini tidak lepas dari budaya selfie yang melekat di masyarakat Indonesia, Ayo Budayakan Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).”pingkas Teddy